Hadiah Paling Indah Untuk Ke dua Orang Tua

10:27:00


di sebuah acara sekolah yaitu acara pentas seni yang diikuti oleh peserta didik di sekolah dasar islam yang akan disaksikan secara langsung oleh orang tua masing-masing siswa, dimana masing-masing siswa wajib mempersembahkan sebuah pertunjukan yang akan di lihat dan di tonton secara langsung oleh wali murid atau orang tua siswa diatas panggung, surat undangan untuk wali murid pun sudah sampai di tangan orang tua masing-masing, dan di sambut oleh para orang tua siswa dengan senang hati untuk hadir pada acara tersebut, akan tapi ada beberapa orang tua yang repot untuk hadir pada acara tersebut karena ada kesibukan tersendiri, contoh nya orang tua umar, disaat umar memberikan surat undangan kepada bapaknya...

bapak ada undangan dari sekolahan untuk orang tua agar hadir ke sekolah "kata siumar" dan sibapak menjawab maaf "mar" mungkin bapak tidak bisa hadir untuk datang kesekolahan, karena bapak masih sibuk besok di kantor, biar ibu mu saja yang datang ya "mar" dan ibu nya umar yang mendengar ucapan dari si bapak, sang ibu pun memotong pembicaraan dengan suara lantang "tidak bisa pokoknya acara besok harus bapak yang datang" saya malu pak masak setiap ada undangan untuk orang tua ke sekolahan nya umar mesti ibu yang menghadiri, masalah pekerja tinggal saja, bisa dikejar kapan-kapan tapi masalah anak harus pak, kata si ibu dengan suara sedikit tinggi,

tanpa berkata apa-apa bapak nya umar pun diam, dan ke esokan harinya sang bapak pun meng hadirin undangan kesekolahan umar dan duduk dibagian kursi belakang pojok sendiri, dan acara pun di mulai, para siswa di panggil satu per satu untuk pergi di atas panggung untuk memberikan penampilan terbaik yang di persembahkan untuk orang tuanya ada yang menyanyi ada yang membaca puisi ada yang pidato ada yang melukis dan banyak penampilan siswa dengan keahlian masing-masing yang ditampilkan, dan akirnya nama umar dipanggil dan umar segera berjalan di atas panggung,

umar pun berkata bapak guru apakah saya boleh meminta sesuatu "kata si umar" boleh silahkan, apa itu bolehkah bapak hanif "guru ekstra di sekolahan" untuk menemani saya diatas panggung, dan akirnya bapak guru hanif pun berjalan ke atas panggung dan si umar berkata ustadz hanif saya minta tolong kepada ustadz hanif untuk membenarkan hafalan saya jika ada yang salah dan umar membuka al-qur'an dan mencari surat an-naba dan al-qur'an nya di berikan kepada ustadz hanif,

umar membaca bismallah dan mulai melantunkan hafalannya surat an-naba' ayat pertama lolos ayat kedua lolos ayat ketiga lolos dan sampai ayat keempat ustadz hanif berkata berhenti sebentar ustadz hanif terharu atas hafalan dari umar yang dibacanya dengan suara yang merdu dan lantang itu dan sang ustadz pun menyuruhnya untuk  ayat yang akan saya sebutkan ayat 6 dan umar pun melanjutkanya dan berhasil ayat 15 berhasil 20 berhasil ayat 24 berhasil ayat 29 berhasil ayat 36 berhasil ayat 37 berhasil dan ayat yang terakit ayat 40 dan berhasil, ust.hanif pun bertanya karena penasaran mengapa kamu umar padahal kamu sudah hafal begitu lancar masih menyuruh saya untuk menyimak hafalanmu, dan umar pun menjawab pertanyaanya ust.hanif, "ya ustads, ust.hanif pernah bilang kepada saya untuk menggunakan waktu luang saya sebaik-baiknya untuk menghafal al-qur'an atau pun untuk kegiatan yang bermanfaat lainya, dan saya tidak akan pernah dapat membahagiakan orang tua saya kecuali dengan saya hafal al-qur'an

saya ingin memberikan hadiah yang spesial untuk ke dua orang tua saya di akhirat nanti , maka dari itu saya akan berusaha menjadi seorang penghafal al-qur'an sehingga bisa memberi hadiah kepada orang tua saya, seketika itu pula ayah umar yang berada dikursi bagian pojok belakang, langsung berdiri dan menghampiri umar yang saat itu berada diatas panggung, dan memeluk umar dengan erat sambil meneteskan air mata, maaf umar, maafkan ayah umar yang selama ini tidak peduli, tidak memperhatikan pendidikan umar, sehingga ayah lebih mementingkan pekerjaan kantor dari pada kamu umar, ayah minta maaf mulai saat ini ayah janji, agar sentiasa hadir dan memperhatikan pendidikan umar, sebegitu pedulinya umar terhadap orang tuanya akan tetapi ayah lupa terhadap kamu umar, maafkan ayah ya umar. 

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔