
اَلْحَمْدُلِلهِرَبِّالْعَالَمِيْنَ،وَالْعَاقِبَةُلِلْمُتَّقِيْنَ،وَلاَعُدْوَانَإِلاَّعَلَىالظَّالِمِيْنَ
وَصَلِّاللهموَسَلِّمْعَلَىسَيِّدِالْأَوَّلِيْنَوَالآخِرِيْنَ،نَبِيِّنَامُحَمَّدٍعَلَيْهِوَعَلَىآلِهِوَصَحْبِهِوَسَلَّمَتَسْلِيْمًاكَثِيْراً .
وَصَلِّاللهموَسَلِّمْعَلَىسَيِّدِالْأَوَّلِيْنَوَالآخِرِيْنَ،نَبِيِّنَامُحَمَّدٍعَلَيْهِوَعَلَىآلِهِوَصَحْبِهِوَسَلَّمَتَسْلِيْمًاكَثِيْراً .
اللهُأَكْبَرُ،اللهُأَكْبَرُ،اللهُأَكْبَرُ،لاَإِلَهَإِلاَّالله،اللهُأَكْبَرُ،اللهُأَكْبَرُ،وللهِالحَمْدُ…
اللهُأَكْبَرُكَبِيْراً،وَالْحَمْدُلِلهِكَثِيْراً،وَسُبْحَانَاللهِبُكْرَةًوَأَصِيْلاً…وَبَعْدُ :
اللهأكبر،اللهأكبر،اللهأكبر،وللهالحمد…
Kita
patut bersyukur kepada Allah Rabbul Alamin, yang dengan kasih sayang-Nya
berkenan menjaga keimanan dan ke-Islaman kita, sehingga kita tetap menjadi
pemeluk Islam, dan dapat menjalankan ibadah shalat Idul Adha 1436 H pada hari
ini.
Tanpa
penjagaan dari Allah Malikurrahman, bukan mustahil sewaktu-waktu iman dan Islam
kita berubah sehingga kita menjadi orang munafik, karena tidak konsisten dengan
aqidah dan syariah yang Allah perintahkan untuk dilaksanakan. Boleh jadi juga
kita berubah jadi orang musyrik, karena ridha bertuhan pada selain Allah,
menyembah thaghut, dan memuja patung ataupun berhala. Mungkin saja kita berubah
jadi orang kafir, karena mengingkari semua aqidah dan syariah Islam. Atau bisa
juga menjadi orang liberal karena menganggap semua agama sama. Kita berlindung
kepada Allah agar tidak termasuk dalam kemungkinan buruk yang kita sebutkan
tadi.
Shalawat
dan salam semoga dilimpahkan Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para
shahabatnya, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in, serta siapa saja yang mengikuti
petunjuk beliau hingga yaumul qiyamah.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
الله
أكبر ، الله أكبر ، الله أكبر ، ولله الحمد …
Jamaah Sholat Idul Adha yang di
muliakan Allah, Di pagi hari yang penuh berkah ini, di balik hati yang ceria,
Kita kemari mengumandangkan takbir berulang-ulang sebagai pernyataan yang tulus
dan ikhlas, atas kebesaran dan ke agungan Allah SWT, sekaligus sebagai
pengakuan bahwa kita adalah hamba yang teramat kecil, sangat lemah dan penuh
keterbatasan, kita senantiasa memuja dan
memuji kepadanya sebagai bentuk wujud
kesyukuran atas segala nikmat dan rahmatnya yang tidak terhingga.
Alhamdulillah, kita kembali
merasakan kegembiraan dan kebahagian pada suasana Idul Adha pada saat ini,
bukan untuk berpesta pora, akan tetapi untuk melakukan instropeksi dan
pelajaran atas perintah ber qurban dan ber ibadah haji, juga untuk mengenang
kembali kisah sejarah yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS bersama Istrinya
Hajar dan anaknya Ismail AS, Kehidupan Nabi Ibrahim benar-benar syarat dengan
keteladanan yang patut untuk kita ikuti, utuk mendaoatkan kehidupan yang bersih
dan penuh dengan makna.
قَدْ كَانَتْ
لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
Sesungguhnya telah ada suri tauladan
yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia..
Jammah shalat Idul Adha yang
dimuliakan Allah, sekurang-kurangnya ada 4 pelajaran yang bias kita petik dari
kisah Nabi Ibrohim AS bersama keluarganya
Pelajaran yang pertama
Adalah senantiasa berbaik sangka
atau berkusnudon kepada Allah SWT,
Di kisahkan:
Pada suatu hari Nabi Ibrohim
terbangun dari tidurnya, tiba-tiba beliau memerintahkan Istrinya Hajar untuk
mempersiapkan perjanan dengan membawa bayinya, perempuan itu segera berkemas
untuk melakukan sebuah perjalanan panjang, padahal pada saat itu Nabi Ismail
masih bayi dan belum di sapih, Ibrohim AS menyusuri perjalanan yang penuh
dengan pepohonan dan rerumputan, sampai akhirnya tiba dipadang sahara, beliau
terus berjalan, hingga mencapai pegunungan hingga sampai ke daerah Jazirah
Arab, Ibrohim menuju kesebuah lembah yang tidak di tumbuhi tanaman, tidak ada
buah-buan, tidak ada pepohonan, tidak ada makanan dan minuman, kondisi yang
menandakan tidak ada kehidupan di dalamnya, di lembah tersebut beliau turun
dari hewan tungganganya, kemudian menurunkan Istri dan , anaknya, setelah itu
tanpa berkata-kata, Nabi Ibrohim AS meninggalkan Istri dan Anaknya di sana
mereka berdua hanya berbekan sekantong makanan dan sedikit air, yang tidak
cukup untuk 2 hari, setelah melihat kiri dan kanan Nabi Ibrohim meninggalkan
tempat tersebut, tebtu Hajat terperangah di perlakukan seperti itu, dia
mengikuti suaminya dari belakang seraya bertanya ya…. Ibrahim kemana engkau
akan pergi, apakah engkau akan meninggalkan
kami di lembah yang tidak ada sesuatu apapun ini ? mendengar pertanyaan
istrinya Hajar, Ibrohim tidak menjawab pertanyaan istrinya sedikitpun dan dia
terus berjalan, Hajar mengulang kembali pertanyaan nya dan Ibrohim tetap
membisu, akhirnya hajar faham bahwa suaminya pergi bukan karena kemaunya
sendiri, dia mengerti bahwa Allah telah memerintahkan suaminya untuk pergi,
maka kemudian dia bertanya, الله امرك بهداapakah allah
yang memerintahkan kamu pergi untuk meninggalkan kami ? maka Nabi Ibrahim
menjawab “ Benar” kata beliau, begitu mendengar dari jawaban dari Nabi Ibrohim,
langsung istri yang sholihah itu berkata kalau memang demikian maka maka tidak mungkin
Allah menelantarkan kami.
Bagaimana
Nabi Ibrahim bersama Hajarmampu berhusnudhon
kepadaAllah, bagaimanapun kondisinya,mereka sangat yakin jika mereka
bersama Allah maka pasti tidak akan terlantar, tidak akan ada yang bisa melukai
atau mencelakainya.
Jika
kita lihat banyaknya orang yang frustasi dalam kehidupanya atau banyaknya orang
yang sengsara, ternyata bukan karena sedikitnya nikmat yang Allah berikan
kepada mereka, akan tetapi karena sedikitnya husnudhon / baik sangka kepada
Allah SWT, padahal nikmat yang telah Allah berikan luar biasa banyaknya,
……وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
“Dan jika kamu
menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitungnya...” (QS.
An Nahl: 18)
Oleh karenanya hendaklah
kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, karena memang tidak ada waktu dalam
hidup ini, yang kita lalui tanpa nikmat Allah SWT.
لأن شكرتم لاازيد نكمل لازيدنكمؤلأنكفرتم ان عذا بي لشديد ….
Jika kamu bersyukur, niscaya Aku
akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatku), maka
pasti azabku sangat berat. (Q.S Ibrohim 14:07)
Supaya
kita bisa bersyukur kepada Allah, maka
kita harus senantiasa berkusnudhon kepada Allah apapun dan bagaimanapun kondisi
yang kita alami.
Allah
SWT berfirman dalam hadits Qudsi
أَنَا عِنْدَ
ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun
‘alaih).
Semua manusia wajib berprasangka
baik kepada Allah apapun kondisinya.
Karena
Allah akan menyikapi hambanya sesuai dengan prasangka tersebut, jika hamba
tersebut berprasangka baik maka Allah akan memberikan keputusan yang baik
untuknya, sebaliknya jika hamba tersebut berburuk sangka maka berarti dia menghendaki keburukan atas
dirinya, allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang senantiasa berbaik
sangka kepadanya, seorang hamba yang bijak adalah senantiasa berbaik sangka
kepada Allah dalam setiap keadaan,
jika
dia mendapatkan kenikmatan maka dia merasa bahwa karunia ini adalah pemberian
Allah, sehingga tidak menjadikan dia sombong, sebaliknya jika dia tertimpa
kekurangan maka dia merasa sedang di uji oleh Allah agar dia mendapatkan tempat
yang mulia disisinya,
Seorang
wanita yang baru mempunyai anak bayi,
kemudian di tinggal suaminya di tengah padang pasiryang gersang, akan
tetapi dia yakin jika ini adalah perintah Allah, maka alllah tidak mungkin
menelantarkanya, allah pasti akan membantunya, kisah ini bukan hanya untuk
hajar saja dan bukan untuk zaman itu saja, namun kisah itu akan terus berulang
pada setiap zaman dan masa, bahwa Allah
tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang telah berbaik sangka dalam setiap
kondisinya.
Yakinlah
bahwa orang-orang yang tekun dalam beribadah kepada Allah, beraqidah benar,
menegakkan shalat, dan melaksanakan perintah-perintah allah yang lain dengan
benar pasti mereka tidak akan pernah di telantarkan oleh allah swt.
Pelajaran
Yang
Kedua
Adalah Bersemangat di dalam mencari
rizki yang halal
Setelah
Ibrahim meneruskan perjalanan dalam rangka melanjutkan dakwahnya di jalan Allah
SWT. Hajar menyusui ismail sementara dia sendiri mulai kehausan karena sengatan
matahari yang luar biasa panasnya, hingga mengeringkan tenggorokannya. Setelah
2 hari perbekalanya habis, air susunya pun mulai kering. Hajar dan Ismail mulai
kehausan . Kekhawatiran, kegelisahan mulai menghantui Hajar. Si bayi Ismail
mulai menangis karena kehausan. Akhirnya sang Ibupun meninggalkannya sendirian
untuk mencari air, dengan berlari sampai ke bukit shafa. Kemudian mendaki bukit
itu, diletakkanya kedua tanganya dia atas keningnya untuk melindungi pandangan matanya
dari terik matahari yang sangat menyilaukan. Dia menengok kesana kemari,
mencari sumur, mencari manusia, mencari kafilah, namun tidak ada satupun yang
ditangkap oleh pandangan matanya. Dia bergegas turun dari bukit shofa dan
berlari – lari kecil sampai bukit marwa, kemudian dia naik ke atas bukit
tersebut barangkali darisana dia melihat seseorang, akan tetapi ternyata
usahanya tidak membuahkan hasil. Hajar turun dari bukit marwa untuk menengok
bayinya, dia mendapati ismail terus menerus menangis, tampaknya sang bayi benar
– benar kehausan, melihat anaknya seperti itu dengan bingung dia kembali ke
bukit Shofa dan naik ke atasnya, kemudian naik ke atasnya. Hajar bolak balik antara
dua bukit bukit Shofa dan Marwa sebanyak 7 kali.
Allahu
Akbar 2X
Walillahilhamd
Ada
pelajaran penting yang bias kita ambil hikmahnya pada kisah ini. Yaitu
kesungguhan Hajar di dalam mencari air. Dia kerahkan segala tenaganyaa, bolak –
balik dari Shofa Marwa, dia terus berusaha sampai Allah SWT memberikan hasil
dan air yang dia cari itu pun persis diatas kaki sang bayi yang lagi menangis
ini. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk bersungguh – sungguh di dalam
mnjemput rizki dengan mengerahkan segala potensi yang kita miliki, Karena
sesungguhnya kita diperintahkan bukan cuma untuk melihat hasil, akan tetapi
kita diperintahkan untuk memaksimalkan tenaga. Rasulullah SAW sangat menghargai
orang yang bekerja keras, namun meskipun kita diperintahkan untuk berusaha
maksimal bukan berarti kita boleh berusaha sebebas – bebasnya, sehingga tidak
lagi memperhatikan batasan halal & haram, berhati – hatilah,berhati –
hatilah terhadap barang haram yang masuk ke dalam tubuh kita, Karena tubuh
yang tumbuh dari makanan yan haram tidak ada tempat kembali untuknya kecuali
neraka jahannam. Rasulullah SAWmengingatkan :
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ ، النَّارُ
أَوْلَى بِهِ
“Tidak
akan masuk surga selamanya daging yang tumbuh dari makanan yang haram.
Nerakalah yang pantas untuk menjadi tempat tinggalnya.”( HR. Tirmidzi )
Makanan
haram bukan hanya daging babi, daging sapi pun bisa berubah menjadi haram jika
dibeli dengan uang hasil korupsi. Maka Berhati – hatilah di dalam mengais
rejeki.
Allahu
Akbar Allahu Akbar Walillahilham
Pelajaran
yang Ketiga adalah “Berqurban”
Berqurban
untuk Allah SWT, “Ketika Ismail bertambah besar, hati Ismail tertambat kuat
kepada ismail, dia amat sayang kepada Ismail. Wajar, karena Ismail hadir dikala
usia Nabi Ibrahim semakin senja. Di dalam sebuah riwayat di kisahkan bahwa Nabi
Ibrahim berdoa kepada Allah SWT supaya dikaruniai anak, selama 80 tahun, baru
dikabulkan oleh Allah SWT, inilah sebabnya Ibrahim begitu sayang & cinta kepada
putranya, akan tetapi Alah SWT berkehendak untuk menguji Nabi-Nya dengan ujian
yang sangat berat.
فَلَمَّا بَلَغَ
مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي
أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ
سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ - ١٠٢
“Maka tatkala
anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
Termasuk orang-orang yang sabar”. ( QS. As shaffat 102 )
Mari
kita renungkan 2x
“Bentuk
ujian yang Allah SWT berikan kepada beliau, bagaimana kira – kira perasaan
Ibrahim pada saat itu, pergulatan seperti apa yang berkecamuk di dalam hatinya.
Saat itu Ibrahim berpikir tentang putranya, apa yang harus beliau katakana, saat
hendak membaringkan di atas tanah untuk disembelih, Ibrohim mengambil jalan
yang baik yaitu berkata kepada putranya dengan jujur dan lemah lembut kepada
putranya ketimbang menyembelinya dengan secara paksa.
Lihatlah 2x kepasrahan Ismail bersama
ayahnya Ibrahim. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan cinta Allah dan Kasih
sayang-Nya .walaupun dengan mengorbankan anak tersayangnya. Kaum muslimi yang berbahagia,”sadarkah
kita 2x, bahwa saat ini kita sedang diajari oleh seorang anak dan
ayahnya tentang makna pengorbanan kepada Allah SWT, dalam segala hal dalam
kehidupan ini. Kata Qurban dalam bahasa arab berarti mendekatkan diri, sebagian
ulama’ mengistilahkan dengan An-Nahr sebagaimana yang dimaksud
dalam surat Al-Kautsar ayat 2:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Sholatlah untuk Allah dan Berqurbanlah”
Akan tetapi, pengertian Qurban bukan
sekedar menyembelih binatang Qurban lalu menyedekahkan dagingnya kepada fakir
miskin. Akan tetapi, secara umum makna qurban itu meliputi aspek yang lebih
luas, di dalam konteks sejarah dimana umat islammenghadapi berbagai cobaan. Maka
pengorbanan sangat luas dan mendalam. Sejarah para Nabi , misalnya Nabi
MuhammadSAW dan para sahabatnya yang berjuang menegakkan islam di muka bumi ini
memerlukan pengorbanan yang luar biasa. Sikap Nabi dan para sahabat itu
ternyata harus dibayar dengan pengorbanan yang teramat besar yang diderita oleh
Rasulullah dan umat Islam saat itu. mereka di siksa, ditindas dan sederetan
tindakan keji lainnya yang dilakukan oleh orang kafir Quraisy. Rasulullah SAW
pernah dilempari batu oleh penduduk Thoif, Abu Jahal dan Abu Lahab
memperlakukan beliau dengan kasar dan kejam. Para sahabat seperti Bilal Bin
Rabah di tindihi dengan batu di tengah terik matahari, Yasin dibantai
sementara istrinya di tusuk kemaluannya dengan sebatang tombak.
Tak hanya itu umat Islam di mekah diboikot
tidak mengadakan transaksi dengan dagang. Akibatnya betapa lapar dan
menderitanya Rosulullah SAW dengan kaum muslimin pada saat itu, sehingga mereka
harus memakan daun-daun kering, bahkan memakan kulit-kulit sepatu bekas.
Begitulah pengorbanan untuk mempertahakan aqidah, untuk membela agama yang
dilakukan Rosulullah dan para sahabat pada saat itu , pada saat ini masih
banyak saudara-saudara kita yang masih belum bebas di dalam melaksanakan perintah
Allah SWT . Lihat saudara kita yang ada dipalestina, yang menjadi ladang
pembantaian orang-orang Yahudi, saudara-saudara kita yang ada di Rohingya
mereka dibantai, rumah-rumah mereka dibakar, dan mereka diusir dari kampug
halaman mereka. Dan yang paling terkini, diRepublik yang
kita cintai ini, yaitu saudara-saudara kita yang ada di Tolikara, Masjid mereka
dibakar, rumah dan toko mereka dibakar. Sampai hari ini, mereka masih harus terus berjuang
dan berkorban untuk menegakkanaqidah mereka. الله اكبر ؤالله الحمد
Lantas, apakah yang sudah kita
Qurban-kan untuk membela Aqidah dan Sunnah Nabi.
Pelajaran yang
ke-4
Yaitu Urgensi pentingnya
mendidik keluarga 2x
Nabi ismail tidak akan menjadi anak
yang penyabar jika tidak mendapat Taufiq dari Allah SWT, kemudian pendidikan
dari Ibunya. Kemudian, Hajah tidak akan menjadi wanita yang penyabar, kalu
tidak mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, kemudian di didik oleh nabiullah
Ibrahim AS. Kemudian Ibrahim juga tidak akan menjadi orang yang penyabar, jika
tidak karena Allah SWT melalui wahyunya. Keberhasilan Nabi Ibrahim dalam
mendidik anaknya bukannlah sesuatu yang ringan, yang bisa didapatkan dalam
waktu yang singkat, hal itu merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan waktu
yang panjang. Nabi Ibrohim secara terus menerus memberikan contoh peragaan ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT dalam
segala hal. Peragaan seperti inilah yang senantiasa ditangkap oleh
putranya dan istrinya Hajar, sehingga
terpatri dalam jiwanya.
Sekarang 2x marikita Tanya kepada diri kita.
Kita yang menginginkah anak kita
menjadi anak yang Sholih Sholihah. Sudahkah kita memberikan keteladanan yang baik
kepada anak kita?, sudahkah kita medoakannya didalam sujud kita, agar mereka
menjadi anak yang Sholih Sholihah?, sudahkah kita berupaya menyelamatkan anak
kita dari lingkungan yang rusak? Memang untuk mendapatkan generasi yang ideal,
harus membutuhkan perhatian dan pengorbanan yang sangat besar, bahkan harus
diiringi dengan kesabaran dan keikhlasan yang sangat tinggi,
makanyasangat aneh 2xjika
kita menginginkan anak kita menjadi anak yang sholih sholihah sementara
perhatian kita terhadap mereka sangatlah kurang, atau mungkin kita sudah merasa
besar tapi belum proposional.
Perhatian dan pengorbanan yang
diberikan lebih banyak ke hal-hal yang bersifat materi dan bukan hal yang
bersifat spirit dan rohaninya. Anak-anak kita perlu mendapatkan perhatian yang
serius dari kita para Orang tua, para Guru dan pemerintah. Jangan sampai hanya
pada aspek intelektualnya yang dperhatikan akan tetapi mental dan spiritualnya
memprihatinkan. Jangan kita bangga dengan pendidik yang hanya memacu kecerdasan
otak, akan tetapi semakin hari akhlaqnya semakin rusak dan prilakunya semakin
jauh dari agama. Kita sangat mendambakan generasi yang bertauhid dan
berkarakter, berakhlaq mulia, dan tekun beribadah, juga anak-anak yang patuh
dan hormat kepada Orang tuanya. Kita mengharapkan generasi yang siap pakai dan
siap menghadapi benturan dan tantangan hidup.memilikietos kerja yang tinggi,
bekerja dengan penuh dedikasi, memiliki banyak inisiatif serta siap untuk
berqurban, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya.
Semoga Allah SWT mengabulkan cita-cita mulia kita tersebut.
إِنَّاللَّهَوَمَلَائِكَتَهُيُصَلُّونَعَلَىالنَّبِيِّيَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواصَلُّواعَلَيْهِوَسَلِّمُواتَسْلِيمًا.
اللهمصلعليسيدنامحمدوعلىآلهوصحبهوسلم
.اللهمّاغفرلجميعالمسلمينوالمسلماتالأحياءمنهموالأمواتإنكسميعقريبمجيبالدعوات.
اللهمّارزقناحجّبيتكالمحرموزيارةنبيكالكريموأَوْرِدْناحوضهفيالجنة.
رَبَّنَاهَبْلَنَامِنْأَزْوَاجِنَاوَذُرِّيَّاتِنَاقُرَّةَأَعْيُنٍوَاجْعَلْنَالِلْمُتَّقِينَإِمَامًا.
ربناآتنافيالدنياحسنةوفيالآخرةحسنةوقناعذابالنار. والحمدللهربالعالمين . تقبلاللهمناومنكموكلعاموأنتمبخيروإلىاللهأقربوعلىطاعتهأدوم
والسلامعليكمورحمةاللهوبركاته
ربناآتنافيالدنياحسنةوفيالآخرةحسنةوقناعذابالنار. والحمدللهربالعالمين . تقبلاللهمناومنكموكلعاموأنتمبخيروإلىاللهأقربوعلىطاعتهأدوم
والسلامعليكمورحمةاللهوبركاته
1 Komentar
Penulisan markup di komentar